Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Kuliner

Burger Buto Tak Sekadar Kuliner: Mike Ragnar 10 Tahun Dedikasikan Usaha untuk Berdayakan Disabilitas

Penulis : Irsya Richa - Editor : Yunan Helmy

22 - Oct - 2025, 17:51

Placeholder
Mike Ragnar bersama palegawai disabilitas di dapur Jalan Sarangan Nomor 27 Kota Malang. (Foto: Irsya Richa/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Nama Mike Ragnar pasti sudah tidak asing lagi bagi warga di Kota Malang. Ya owner Burger Buto itu sudah 10 tahun terakhir mendedikasikan hidupnya untuk bekerja bersama sepuluh disabilitas.

Pekerjaan sosialnya ini patut diacungi jempol. Kesabaran dan keikhlasannya setiap hari dari membuka mata hingga malam hari tidak terlepas dari disabilitas. Ya meski sudah mendirikan Burger Buto sejak 2002 silam, Mike memutuskan memperkerjakan disabilitas pada 2015.

Baca Juga : Mas Ibin Tokoh Muda NU Inspiratif 2025: Santri Blitar yang Kini Menjadi Wali Kota

Keinginan itu muncul saat suatu hari, Mike mengalami kecelakaan kerja yang mengubah jalan hidupnya. Saat sedang memotong ayam, tiga jari tangan kirinya terpotong. Meski dokter berhasil menyambungkannya kembali, kemampuan tangannya tak lagi sama. Akibatnya tidak bisa menggenggam dengan kuat, bahkan sekadar memegang benda pun kini terasa sulit.

Peristiwa itu membuat Mike merenung dalam-dalam tentang arti keterbatasan. Dari situlah tumbuh empatinya terhadap para penyandang disabilitas. Ia mulai membuka diri untuk belajar tentang dunia difabel dan akhirnya memutuskan untuk memberi ruang bagi mereka di usahanya.

Kini, di Burger Buto atau Kedai 27 yang terletak di Jalan Sarangan Nomor 27 Kota Malang miliknya, mempekerjakan beberapa karyawan difabel, sebuah langkah kecil yang lahir dari pengalaman besar dalam hidupnya. Ada 8 karyawan difabel grahita dan 2 difabel tunarungu dengan total 10 karyawan yang diperkerjakan.

Yang grahita berat dilatih dan diajari di dapur khusus bernama dapur Bu Buto bersama dengan para shadows atau pendamping. “Jadi  saat mereka bekerja pakai pin ada tulisannya. Sehingga pengunjung tahu dengan identitas ini,” ujar Mike saat ditemui di dapurnya.

Memperkerjakan para disabilitas pun tidak mudah. Mike harus mendampingi dan mengajari setiap hari, bahkan dari awal. Usahanya itu tidak terlepas dari insiden, mulai dari kebakaran hingga kebanjiran mewarnai dapurnya.

“Saya mau semua anak disabilitas pintar semua. Ternyata nggak semudah itu ya. Rumah saya banjir, kebakaran dan lain-lain. Karena disabilitasnya campur,” kata Mike, Rabu (21/10/2025).

Di tengah ramaianya Burger Buto yang viral dengan ratusan pesanan menjadi puncak kejayaan Burger Buto pada 2019 silam. Hingga akhirnya covid-19 datang ke Indonesia, membuat Burger Buto terpaksa tutup.

“Semua bayangin produksi itu dari ratusan, menjadi zero. Akhirnya kita zero to hero! Mau gimana dong. Orang tua dari anak-anak disabilitas yang training di sini itu menangis semua. Ternyata semua tulang punggung,” ujar Mike dengan nada haru.

“Tiba-tiba Engkau kasih aku harta yang luar biasa ya. Tiba-tiba langsung nol itu gimana. Telepon berdering terus. Anak saya belum bayar cicilan kasur, cicilan ini, ini, ini. Saya akhirnya merumahkan karyawan saya,” imbuh alumnus Universitas Widyagama Malang ini.

Setelah merumahkan karyawannya,  harta yang Mike inginkan, yakni disabilitas, tidak bisa lepas darinya. Siapa sangka sedikit demi sedikit pesanan berdatangan hingga akhirnya ramai.

Saat itu Mike bersama anak disabilitasnya dan satu per satu karyawan yang dipulangkan kembali membantunya. Mereka sama-sama berjuang kembali menghadirkan hidangan di tengan kondisi covid-19.

Baca Juga : Monitoring Lapangan: Wali Kota Blitar Pastikan Proyek Strategis Daerah Berjalan Sesuai Target dan Standar

Selang beberapa tahun kemudian, setelah melewati badai covid-19, Mike mendapatkan banyak penghargaan mulai dari Pemprov Jatim hingga kementerian atas dedikasinya memperkerjakan disabilitas. 

Namun, kebahagian itu pun tiba-tiba sirna, Mike kembali mendapatkan ujian. Mike didiagnosis menderita penyakit kanker ovarium. 

Karena  tak kunjung membaik, akhirnya Mikr melakukan operasi besar hingga menjalani sederatan kemotrapi agar kanker itu menghilang dari tubuhnya.

“Alhamdulillah pemeriksaan kemarin (13:36) tidak ada ditemukan kanker ovarium. Saya pikir saya kena kanker, mengurusi disabilitas, Burger Buto sepi, saya bisa gaji. Selama covid-19 itu tiba-tiba ada aja yang pesan,” kata ibu satu anak ini.

Setelah melewat cobaan itu, bagi Mike, mendidik para disabilitas lebih sulit. Alasannya, karena mereka bertambah besar, otomatis bertambah pula keinginannya.

“Seperti keinginannya ingin menikah, tiba-tiba nyapu sampai jauh sana, ada yang hilang. Ada juga yang ODGJ,  meninggal can meskipun mereka di sini datang tidak bekerja tetap saya kasih uang,” ujar Mike.

Karena itu, kini tujuan Mike adalah bagaimana Burger Buto bisa bangkit di tengah kondisi saat ini. Fokus mengembangkan usahanya, yakni konsisten dengan burger berukuran jumbo dan murah, dan berkomitmen tidak menghilangkan rasa legendaris.

“Jadi saya kepengennya Burger Buto memperjuangkan antara burger legend ini dengan anak disabilitas. Bersama anak-anak disabilitas, Burger Buto maju,” harap perempuan 44 tahun ini.

 


Topik

Kuliner Burger Buto Kota Malang kuliner Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jember Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Yunan Helmy

Kuliner

Artikel terkait di Kuliner