JATIMTIMES - Layanan infrastruktur internet Cloudflare kembali tumbang pada Jumat (5/12/2025) sore, membuat sejumlah aplikasi populer tidak dapat digunakan oleh pengguna di berbagai negara. Platform seperti Canva, LinkedIn, hingga Zoom dilaporkan mengalami gangguan dan tidak bisa diakses secara normal.
Banyak situs yang terdampak menampilkan pesan “500 Internal Server Error”. Pesan ini biasanya menandai adanya kendala pemrosesan di sisi server, bukan kesalahan dari pengguna. Masalah bisa berasal dari gangguan backend, konfigurasi yang bermasalah, atau layanan internal yang tidak berjalan semestinya.
Baca Juga : Cek Legalitas Perumahan Melalui Si-Perkasa DPKPCK Kabupaten Malang, Akses Mudah dari Smartphone dan Komputer
Cloudflare mengumumkan sedang melakukan maintenance terjadwal di data center Detroit pada 5 Desember. Proses ini berlangsung pukul 09.00–13.00 UTC atau sekitar 16.00–20.00 WIB.
Selama perawatan berlangsung, arus trafik internet dialihkan. Dampaknya, sebagian pengguna mengalami peningkatan latensi hingga kesulitan mengakses layanan yang terhubung ke Cloudflare.
Tidak hanya itu, perusahaan juga mengonfirmasi gangguan pada Dashboard dan API. Sejumlah pengguna mengeluhkan error ketika mencoba melakukan konfigurasi atau mengirim permintaan API.
Hingga saat ini, gangguan pada Dashboard masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada estimasi waktu normal kembali.
Meski begitu, layanan inti seperti CDN dan proteksi DDoS disebut masih berjalan normal untuk sebagian besar wilayah.
Gangguan ini begitu luas hingga platform pemantau gangguan layanan, Downdetector, juga ikut tidak bisa diakses. Kondisi tersebut semakin memperjelas bahwa masalah Cloudflare berdampak besar pada infrastruktur internet dunia.
Dilansir dari CNBC International, Cloudflare menyebut sedang melakukan langkah perbaikan. Dalam pembaruan singkat mereka menyatakan telah “implemented a fix” dan kini sedang “watching for results.”
Namun, berita pemulihan itu belum langsung memberi efek positif bagi pasar saham. Saham Cloudflare sempat anjlok hingga 4,5% sebelum akhirnya sedikit menguat dan diperdagangkan hanya 2% lebih rendah.
Baca Juga : Dorong Surabaya Jadi Kota Kreatif Dunia, Pemkot Paparkan Strategi Kolaborasi Hepta Helix
Beberapa situs seperti Coinbase, Substack, dan juga layanan perbankan internasional disebut mengalami perlambatan akibat gangguan ini.
Sebelumnya kurang dari tiga minggu lalu, Cloudflare mengalami kendala besar yang menyebabkan banyak aplikasi menampilkan pesan error di seluruh dunia.
Saat itu, Cloudflare menyebut insiden tersebut sebagai sesuatu yang “unacceptable” karena tingginya ketergantungan internet global pada layanan mereka.
Cloudflare diketahui mengamankan dan mengelola trafik sekitar 20% situs web dunia, termasuk perlindungan terhadap serangan DDoS.
Untuk saat ini, pengguna diimbau memantau laman status resmi Cloudflare sambil menunggu seluruh layanan kembali stabil. Jika Kamu merasakan gangguan saat mengakses situs atau aplikasi tertentu, besar kemungkinan layanan tersebut menggunakan Cloudflare sebagai penyedia jaringan mereka.
