JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang mengapresiasi para korban maupun kerabat korban yang berani melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito Widoyoko menyampaikan apresiasinya kepada para korban kekerasan baik perempuan maupun anak yang telah berani datang ke Kantor UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
"Kami mengapresiasi para korban kekerasan baik perempuan maupun anak yang berani melaporkan kejadian kekerasan ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang," ungkap Donny kepada JatimTIMES.com.
Menurutnya, dengan adanya laporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masuk ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, artinya sosialisasi dan edukasi yang telah dilakukan secara masif oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang beserta pilar-pilar sosial berjalan sukses.
"Dengan banyak laporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, maka sosialisasi dan edukasi yang kita lakukan berjalan sukses," kata Donny.
Mantan Camat Kedungkandang itu menjelaskan, tidak semua laporan tindak kekerasan yang masuk ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang merupakan peristiwa baru. Tetapi banyak juga aksi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan peristiwa yang sudah lama terjadi.
"Karena laporan yang masuk ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang tidak semua tindak kekerasan baru. Tetapi ada juga tindak kekerasan yang sudah terjadi lama, lalu karena sosialisasi masif dari kita, akhirnya berani melapor ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB untuk mendapatkan pendampingan," jelas Donny.

Sementara itu, Kepala UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Fulan Diana Kusumawati menambahkan, hingga Kamis (4/12/2025) terdapat 180 laporan kekerasam terhadap perempuan dan anak yang masuk ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
"Ada 180 laporan kekerasan yang masuk ke UPT PPA, didominasi kasus kekerasan seksual," ujar Fulan.
Jika dibandingkan dengan data laporan kekerasan yang masuk ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang pada tahun 2024, tren laporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di tahun 2025 mengalami kenaikan. Di tahun 2024 laporan yang masuk sebanyak 120 laporan, sedangkan tahun 2025 hingga Kamis (4/12/2025) telah mencapai 180 laporan.
Baca Juga : Tabrakan hingga Terpental Jatuh ke Sungai, Pelajar SMK di Malang Ditemukan Meninggal Dunia
"Pada dasarnya aksi pencegahan sangat masif dilakukan oleh bidang perlindungan perempuan dan anak serta promosi keberadaan UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang sudah banyak dikenal masyarakat, sehingga warga tumbuh kesadaran untuk berani melaporkan tindak kekerasan tersebut," jelas Fulan.
Menurutnya, UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang selalu bertindak cepat dalam menindaklanjuti laporan dari para korban maupun kerabat korban tindak kekerasan yang juga bekerja sama dengan para psikolog untuk menangani kondisi gangguan psikis yang dialami oleh korban.
Selain itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi aktif dengan jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Malang Kota, bilamana terdapat tindak kekerasan yang membutuhkan penanganan hukum lebih lanjut.
Lebih lanjut, menjelang akhir tahun 2025, pihaknya berharap agar tidak terdapat penambahan laporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kalau berbicara menjelang akhir tahun, tentu kita berharap tidak ada kasus dan mudah-mudahan tidak ada penambahan kasua sampai akhir tahun mendatang," pungkas Fulan. (ADV)
