JATIMTIMES - Program rintisan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesenian di Kota Batu masih menemui berbagai keterbatasan. Salah satunya kesediaan sumber daya manusia (SDM).
Wacana yang merupakan salah satu janji politik Wali Kota Nurochman-Wawali Heli Suyanto tersebut tengah digodok Pemkot Batu untuk melibatkan seniman lokal yang juga kompeten sebagai pengajar.
Baca Juga : Fraksi PAN DPRD Jatim: Perubahan APBD Jatim Harus Berdampak ke Masyarakat
Ketua Dewan Kesenian Kota Batu Sunarto menyambut baik wacana tersebut. Pihaknya memastikan para seniman lokal punya kompetensi dalam pengajaran seni mengingat beberapa seniman sudah memiliki legalitas.
"Justru ini merupakan angin segar bagi kami para pelaku seni untuk menularkan ilmu," ucapnya saat ditemui, belum lama ini.
Dengan pelibatan seniman lokal di SMK Kesenian, regenerasi seniman di Kota Batu dapat terus berlangsung. Sebab, ada potensi putusnya regenerasi akibat perkembangan zaman.
Sunartto mengatakan, tak banyak anak-anak muda yang berminat untuk berkesenian. Untuk itu, pendirian SMK Kesenian dan pelibatan seniman di dalamnya merupakan langkah bijaksana.
"Maka, memberdayakan seniman untuk mengajar juga kami tidak main-main. Tidak tiba-tiba semua seniman bisa masuk. Tetapi harus sesuai peruntukannya dan ada basic akademik," ungkapnya.
Sunarto berujar, selain regenerasi seniman, pelaku yang menjadi pengajar juga akan menjadi sumber penghasilan tambahan. Sebab, pekerjan di bidang seni kini sifatnya lebih banyak indisental.
"Kami akan jalin komunikasi lebih lanjut dengan Pemkot Batu mengenai skema mengajarnya. Saya yakin teman-teman seniman antusias dengan program ini," tambah Sunarto.
Terpisah, Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan, seniman akan diseleksi berdasarkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran di SMK Kesenian. Sehingga pengajar dipastikan ahli di bidang yang dibutuhkan. Mulai seni rupa, seni tari, hingga seni musik. Kesenian tersebut nantinya juga akan disesuaikan dengan ciri khas budaya lokal Kota Batu.
"Sekolah tidak perlu khawatir karena kami sudah punya banyak kandidat untuk mengajar itu," ujarnya.
Meski begitu, skema pengangkatan pengajar di SMK Kesenian akan dibicarakan lagi bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Mengingat pemerintah daerah (pemda) tidak bisa mengangkat tenaga honorer lagi sebagai pengajar di sekolah.