JATIMTIMES - Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), terus diperkuat di berbagai daerah. Di Kota Kediri, ribuan siswa mulai dari tingkat PAUD hingga SMP telah menjadi penerima manfaat program ini. Pemerintah setempat kini juga fokus membekali para penjamah makanan agar lebih kompeten demi menjaga kualitas program.
Kabid Pembinaan Dikdas Dinas Pendidikan Kota Kediri, Achmad Wartjiantono, menyebut total 33.243 siswa di bawah naungan Dinas Pendidikan telah menerima program MBG. “Ini tingkat PAUD, SD, dan SMP yang di bawah kami, Dinas Pendidikan Kota Kediri,” ujarnya.
Baca Juga : Usai Sajadah, Jam Rolex hingga Emas, Yai Mim Ungkap Sepatu Bermerek Hilang
Menurut Achmad, program MBG tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak, tetapi juga berdampak positif terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Dengan asupan bergizi, siswa dinilai lebih fokus dan bersemangat saat mengikuti pelajaran.
“Program MBG sangat membantu meningkatkan konsentrasi siswa ketika proses belajar mengajar di kelas. Serta siswa juga diberi edukasi tentang gizi makanan,” jelasnya.
Namun di balik manfaat besar itu, Achmad tak menutup mata terhadap sejumlah kendala di lapangan. Ia menuturkan, beberapa sekolah sempat melaporkan temuan makanan yang basi hingga roti berjamur.
“Ada tentunya sekolah yang melaporkan kalau MBG yang diterima ada yang basi, lalu roti berjamur dan lain sebagainya. Ini pun sudah disampaikan ke SPPG terkait biar menjadi evaluasi mereka,” ucap Achmad.
Ia mengakui, program MBG masih tergolong baru dan wajar bila terdapat kekurangan di berbagai sisi. Karenanya, pelatihan bagi para penjamah makanan dinilai penting agar kualitas penyajian meningkat.
“Dengan adanya pelatihan penjamah makanan di SPPG ini bisa menjadikan SPPG di Kota Kediri lebih kompeten. Ini jawaban dari kekurangan program MBG. Bagaimana BGN menjawab keresahan masyarakat agar SPPG itu semakin tahun semakin baik,” tutur Achmad.
Momen Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sanjaya saat memberikan paparan kepada peserta bimtek penjamah makanan MBG di Kediri. (Foto: ist)
Baca Juga : Usai Sajadah, Jam Rolex hingga Emas, Yai Mim Ungkap Sepatu Bermerek Hilang
Adapun dalam pelatihan ini, para peserta juga mendapatkan materi dari sejumlah narasumber berpengalaman. Salah satunya, Fenti Indah Nirwana dari BPOM Kota Kediri, yang membawakan materi seputar keamanan pangan dan standar penyimpanan serta pengolahan makanan siap saji.
“Prinsip umum dari kesehatan makanan adalah bagaimana kita menjaga kebersihan dan penyajian. Dan penyimpanan bahan mentah yang baik, terorganisir dan benar,” jelas Fenti.
Fenti menjelaskan bahwa keamanan pangan menjadi faktor penting dalam memastikan program MBG berjalan lancar dan aman bagi peserta didik. Ia berharap para penjamah makanan dapat menerapkan prinsip higienitas di setiap proses pengolahan.
Sebagai informasi, pelatihan atau bimbingan teknis ini digelar oleh Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran, Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Makanan Bergizi Wilayah II Badan Gizi Nasional (BGN). Kegiatan berlangsung selama dua hari, 18–19 Oktober 2025, di Insumo Palace Hotel, Kota Kediri.
Sebanyak 1.000 penjamah makanan dari 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Kediri hadir dalam kegiatan ini. Para peserta mendapatkan pembekalan menyeluruh tentang standar pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan bergizi yang aman dan layak konsumsi.
