JATIMTIMES - Setelah melalui berbagai proses panjang dan penuh tantangan, seluruh jenazah korban ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, akhirnya berhasil ditemukan.
Tampak tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BNPB, dan berbagai unsur relawan telah menuntaskan proses pencarian dan evakuasi di lokasi musibah tersebut.
Baca Juga : Kolaborasi Manis Dispendukcapil Blitar dan Kampung Coklat: Layanan Adminduk Sekaligus Rekreasi
Mayjen TNI Budi Irawan, deputi bidang penanganan darurat BNPB, menyampaikan bahwa total korban mencapai 171 orang, dengan rincian 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh (body part). Ia menegaskan bahwa seluruh jenazah kini telah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
“Kemarin ada tambahan satu body bag yang ternyata berisi dua orang berbeda. Dengan temuan itu, kami sesuaikan jumlah korban sesuai data Dinas Kesehatan, sehingga total seluruh korban kini sudah terverifikasi lengkap,” ungkap Mayjen TNI Budi Irawan Selasa (07/10/2025).
Dalam pencarian yang berlangsung lebih dari sepekan itu, tim bekerja keras dan melakukan. koordinasi intensif lintas lembaga. Tim gabungan harus bekerja ekstra hati-hati karena kondisi bangunan yang labil dan tumpukan reruntuhan yang tebal.
Budi Irawan juga memberikan apresiasi mendalam kepada seluruh unsur yang terlibat, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, relawan, hingga masyarakat sekitar yang turut membantu proses evakuasi.
Dengan ditemukannya seluruh jenazah, operasi pencarian dan evakuasi resmi dinyatakan selesai. Tahapan berikutnya, proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim akan memastikan identitas seluruh korban sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Baca Juga : Komitmen Kelola Limbah B3, PLN UP3 Malang Gandeng DLH Kota Malang
Sebagian jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur. Sementara sebagian lainnya masih berstatus Mr X dan tengah menunggu hasil pencocokan DNA dengan keluarga korban
Musibah ambruknya musala tiga lantai di kawasan Ponpes Al Khoziny ini menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan dan keagamaan di Sidoarjo. Selanjutnya, pemerintah daerah bersama instansi terkait kini berfokus pada proses pemulihan dan pendampingan psikologis.