JATIMTIMES - Wali Kota Batu Nurochman bersama jajaran melakukan inspeksi mendadak sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Senin (29/9/2025). Menyusul adanya kasus menu sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak layak di sejumlah sekolah dan menyebabkan belasan siswa muntah-muntah.
Sebelum sidak, Nurochman sempat bertemu dengan siswa SMPN 1 Batu yang beberapa waktu lalu mengalami masalah karena menyantap MBG. Ia menanyakan langsung kronologi dan kendala yang dialami.
Baca Juga : Kritik Tajam Belanja Daerah di R-APBD 2026, Fraksi PKB DPRD Jatim: Kontradiktif dengan RPJMD–RKPD
Sidak dilakukan Nurochman ke SPPG di Jalan Diponegoro Sisir Kecamatannya Batu. SPPG tersebut sudah berhenti produksi dan distribusi sementara usai kasus di SMPN 1 dan SMAN 1 Batu. Dirinya menyoroti lokasi dapur pencucian hingga proses masak sebelum dikirim dengan beban yang sangat banyak.
Ia khawatir beban dapur yang ditarget tidak bisa berbaring lurus dengan kualitas makanan yang disajikan. Terkait kasus belakangan, Nurochman menduga dari reaksi makanan yang masih panas kemudian oleh SPPG ditutup dan kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah, mengakibatkan adanya reaksi yang timbul.
"Mungkin ada reaksi-reaksi tertentu. Kalau secara umum sebenarnya dari kesekian kali distribusi baru ada masalah kemarin. Artinya distribusi pertama, kedua dan berikutnya tidak ada masalah," tambahnya.
Cak Nur, sapaannya, menegaskan perlunya pengawasan ketat terkait semua tahapan ketika makanan disiapkan oleh SPPG. Agar kejadian keracunan yang dialami belasan siswa di Batu tak terulang.
Selain sidak ke SPPG Jalan Diponegoro Batu yang saat ini ditutup sementara, Nurochman juga sidak ke SPPG yang berada di Jalan Abdul Gani, Ngaglik Kota Batu.
"Di dapur Jalan Abdul Gani secara umum cukup ideal, dari pemrosesan juga prepare bahan. Semoga tetap konsisten. Kalau evaluasinya pada persoalan pasca proses, limbah perlu pengolahan. Sementara drainase sudah bagus perlu disiapkan dan diberi perhatian serius untuk menangani sisa makanan," tutur dia.
Baca Juga : Fraksi Golkar DPRD Jatim Desak Evaluasi BUMD hingga Tagih Solusi PHK Massal
Mengenai masalah MBG ini, Nurochman menyebut segera mengumpulkan Satuan Tugas (Satgas) MBG dan pihak penyelenggara (SPPG) untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Baginya, keselamatan dan kesehatan anak-anak tetap menjadi menjadi prioritas utama.
Ia juga menyampaikan perlunya pertimbangan beban produksi satu dapur yang setiap hari harus memastikan makanan layak untuk anak, sementara diharuskan memenuhi kebutuhannya pada waktu yang ditentukan.
"Besok (30/9/2025) akan saya kumpulkan semua. Kita ingin mendiskusikan ini. Sebenarnya tahapannya sudah detail dan ketat sekali, mulai dari kapan belanja hingga kapan memasak. Tapi dengan jumlah 2.600 porsi per hari, memang butuh pengawasan ekstra," imbuh Cak Nur.
