Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Puguh DPRD Jatim Bedah Potensi Malang di Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Yunan Helmy

13 - Sep - 2025, 12:45

Placeholder
Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Dr Puguh Wiji Pamungkas.

JATIMTIMES - Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Dr Puguh Wiji Pamungkas menegaskan Malang punya potensi besar untuk terus tumbuh. Hal ini dibedah ketika ia menjadi pembicara dalam dialog publik di Pelataran Hotel Trio Indah 2 Kota Malang, Jumat (12/9/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian event Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan (Paleska) 2025. Puguh menjadi salah satu narasumber utama dalam dialog publik bertajuk “Stadsklok Kajoetangan sebagai Titik Tenger Peradaban".

Baca Juga : Bank Jatim Cabang Batu Perkenalkan Tabungan Ramah Mahasiswa di Ajang FIK Run 2025

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim itu menegaskan, Malang punya modal berharga sebagai kota pendidikan dan pariwisata. “Malang sebagai kota pendidikan dan wisata sudah seharusnya menjadi centre of excellent Jawa Timur dan Indonesia," ujar  Puguh.

Ia menyebut, Malang memiliki sumber daya luar biasa. Terdapat ada 300 ribu lebih mahasiswa yang belajar di Malang. Mereka tersebar di hampir 80-an kampus.

Selain itu, ia menyebut bahwa Malang juga menjadi jujukan wisata. "Ini merupakan keunggulan yang harus diupayakan dan dioptimalkan supaya bisa ditransformasi menjadi arah tumbuh ekonomi dan kemakmuran masyarakat," tandasnya.

“Kolaborasi strategis antar elemen di Kota Malang menjadi penting karena akan menjadi arah tumbuh bagi kemajuan perekonomian daerah," sambung legislator asal Dapil Malang Raya ini.

Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan sendiri merupakan inisiatif dari Paguyuban Kayutangan Stadsklok Malang (Paleska) untuk menghadirkan kembali nuansa Malang di masa lalu. Kegiatan itu berlangsung pada 8-14 September 2025.

Selama sepekan pelaksanaan, Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan menghadirkan berbagai kegiatan menarik. Antara lain jajanan jadul, dolanan anak, pameran produk, kuliner nusantara, live music, tembang kenangan, dangdut jadul, perform band, live DJ, barongsai, tari kolosal topeng, hingga dance modern.

Kegiatan ini mengusung semangat untuk melestarikan jejak budaya dan sejarah kawasan Kajoetangan. Stadsklok sendiri dikenal sebagai titik tenger peradaban Malang.

Baca Juga : Kasus Pembobolan Bank BCA Jadi Sorotan, Ini 6 Tips Aman Menyimpan Uang di Bank

Tak hanya berupa jam kota, Stadsklok memiliki makna filosofis yang dalam. Lokasinya terletak presisi di antara empat penjuru pasak bumi, yakni Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Kelud, masing-masing berjarak sekitar 35 km.

Terkait hal ini, Puguh menilai keberadaan Stadsklok Kajoetangan merupakan simbol penting yang patut dipandang sebagai bentuk optimisme. Menurut dia, Stadsklok Kajoetangan adalah simbol dari keunggulan Malang yang dikelilingi oleh sumber daya alam dan manusia yang luar biasa.

"Ada potensi sumber daya manusia, ada potensi pariwisata baik pegunungan, dataran ataupun pantai selatan, ada potensi pertanian, perkebunan dan industri. Sudah selayaknya menjadi konsen bagi pemerintah untuk mengoptimalkan potensi ini menjadi arah tumbuh pembangunan," tegas Puguh.

"Saya mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh panitia Paleska dengan menggelar acara ini, sebagai wujud komitmen kita bersama dalam menjaga warisan budaya Malang dan kekayaan bangsa," sambungnya.


Topik

Pemerintahan Malang potensi Malang Puguh Wiji Pamungkas Stadsklok Kajoetangan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jember Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

Yunan Helmy