Wabup Malang Dorong Mahasiswa Berkontribusi pada Inovasi Peternakan, Dukung Program Sapi Merah Putih
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
05 - Dec - 2025, 08:41
JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib menghadiri serangkaian agenda Sarasehan Dosen Pembimbing Abdidaya Ormawa 2025. Agenda tersebut berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (5/12/2025).
Pada kesempatan tersebut, Lathifah menekankan akan pentingnya menyediakan ruang aktualisasi bagi mahasiswa. Sehingga potensi mereka tersalurkan ke kegiatan yang bermanfaat, termasuk memimpin pembangunan maupun inovasi di sektor peternakan dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Baca Juga : Ekowisata Boonpring Mendunia, Delegasi Curtin University Berkunjung usai Akses Sadewa Desa
"Menurut Peter Senge dalam bukunya The Fifth Discipline, pemimpin adalah orang yang terus-menerus belajar, membangun organisasi pembelajar dan selalu berpikir tentang sistem," ujar Lathifah.
Merujuk pada penjelasan itulah, Lathifah menyebut perlunya para mahasiswa untuk diberikan ruang guna menunjukkan kemampuannya. Para mahasiswa juga perlu diarahkan melalui aktivitas positif dengan harapan dapat berdampak langsung pada pembangunan.
"Mahasiswa harus diberi ruang, diberi tempat untuk mengaktualisasikan kemampuannya supaya potensinya dapat tersalurkan pada kegiatan yang positif,” ujarnya.
Guna merealisasikan hal itu, diperlukan adanya peran dari perguruan tinggi. Termasuk peran strategis perguruan tinggi dalam proses hilirisasi hasil penelitian. "Kegiatan Abdidaya ini juga harus menjadi sarana nyata bagi kampus untuk memastikan inovasi tidak berhenti di tataran konsep," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Lathifah juga turut menyampaikan kepada para dosen agar hasil penelitian turut direalisasikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. "Sehingga penelitian tidak berupa konsep-konsep saja, tetapi diaplikasikan langsung ke masyarakat,” imbuhnya.
Sebagai contoh, sektor peternakan juga bisa dikembangkan menjadi sebuah inovasi. Sedangkan hasilnya juga dapat diimplementasikan guna mendukung kebutuhan bahan pangan khususnya di Kabupaten Malang.
"Misalnya inovasi untuk percepatan ternak seperti ayam petelur, ayam potong maupun sapi. Hal itu juga bisa diimplementasikan dengan pendampingan kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga : Atasi Sesak Wisatawan, Parkir Vertikal Kayutangan Heritage Dikebut
Lathifah menyebut, inovasi di sektor peternakan tersebut juga dapat disinergikan dengan program nasional. Termasuk mendukung rencana pemerintah menyiapkan tiga juta sapi merah putih. "Kalau nanti bisa disalurkan dengan memberdayakan masyarakat sebagai peternak, maka peran perguruan tinggi dan mahasiswa nantinya akan sangat diperlukan,” ungkap dia.
Program Sapi Merah Putih merupakan program peningkatan genetik yang dirancang untuk memperkuat industri sapi perah Indonesia. Yakni dengan fokus pada sistem peternakan rakyat.
Program ini ditujukan untuk mengembangkan sapi perah yang lebih produktif dan tangguh terhadap kondisi tropis. Yakni dengan turut memanfaatkan plasma nutfah lokal yang telah beradaptasi.
"Diharapkan mahasiswa bisa semakin mengambil peran penting dalam pembangunan daerah. Kolaborasi antara kampus, mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat akan menghasilkan program yang lebih konkret. Sehingga peran perguruan tinggi dan mahasiswa sangat diperlukan," pungkas Lathifah.
