Meraup Untung dengan Beternak Kelinci

Reporter

Dede Nana

Editor

Heryanto

08 - Dec - 2016, 05:00

Winarto peternak kelinci sekaligus Ketua Himpunan Masyarakat Kelinci Indonesia (Himakindo) Jawa Timur (Foto : Istimewa)

Semakin terbatasnya lahan yang luas untuk beternak, menjadikan beternak kelinci pilihan tepat saat ini. 

Selain  tidak membutuhkan lahan yang sangat luas seperti halnya peternakan broiler (ayam pedaging) atau pun layer (ayam petelur), beternak kelinci juga mudah dan bisa dilakukan siapa saja.

“Beternak kelinci tidak hanya bapak-bapak yang mampu melakukannya, ibu-ibu bahkan anak-anak pun dapat melakukannya,” ungkap Winarto, peternak kelinci sekaligus Ketua Himpunan Masyarakat Kelinci Indonesia (Himakindo) Jawa Timur, Rabu (07/12/2016) via telepon.

Menurut Winarto dengan memelihara 1 pasang induk kelinci dalam waktu 1 tahun akan mampu menghasilkan sekitar 100 ekor.

"Kelinci mampu beranak dengan lama bunting 1 bulan dan anaknya sekitar 4–10 ekor per kelahiran. Bisa dibayangkan apabila terus dikawinkan berapa banyak anakan kelinci yang akan didapat,” katanya.

Selain cepat berkembang, pakan kelinci juga mudah. Cukup mengandalkan sayuran hijau sudah mampu memenuhi kebutuhan nutrisi hewan nocturnal ini.

"Jadi tidak menggantungkan diri dari pakan pabrikan yang tentunya relatif mahal,” kata Winarto.
Sebagai peternak kelinci, Winarto sudah mampu menembus pasar nasional.

Di beberapa daerah di dalam maupun luar pulau Jawa telah menjadi mitra kerja sebagai konsumen kelinci. 

Winarto memasang banderol  harga untuk anakan kelinci Rp. 17.500 per ekor, sedangkan untuk indukan Rp. 100 ribu per ekor. 

“Dalam satu minggu kita di asosiasi mampu mengirim sekitar 2.000 ekor untuk pasar nasional. Permintaan terus bertambah setiap tahunnya,"klaimnya. 

Prospek cerah beternak kelinci, selain dijual sebagai menu kuliner daging kelinci  juga dijual sebagai souvenir atau hewan peliharaan yang banyak didapatkan di tempat-tempat wisata. 

Winarto juga mengaku dalam sebulan ia mampu menjual hampir 600 ekor kelinci baik dijual ke rumah makan atau pun sebagai hewan peliharaan.

"Untuk harga daging, kelinci juga terbilang stabil dibanding harga daging lainnya sehingga bisnis peternakan kelinci ke depan menjanjikan," katanya yang  mengatakan harga daging kelinci di pasaran di kisaran Rp. 60 ribu per kg. 

“Kemungkinan, dalam beberapa tahun kedepan daging kelinci ini bisa menjadi alternative pengganti daging sapi ataupun daging ayam,” ujarnya.

Selain daging kelinci yang bisa menghasilkan, kulit kelinci juga bisa diolah sebagai dompet, selubung telepon genggam bahkan ekornya bisa digunakan sebagai gantungan kunci. "Jadi banyak sekali keuntungan dalam beternak kelinci ini,"pungkasnya.